Sebagian orang dari
berbagai lapisan masyarakat mempercayai kebenaran mitos hewan pembawa
keberuntungan, rela mengeluarkan kocek besar untuk memilikinya, begitu
juga dengan biaya untuk memeliharanya. Disayangi seperti merawat anak
sendiri penuh dengan kelembutan, bahkan terkadang dilakukan secara
berlebihan. Berikut saya rangkumkan hewan-hewan yang "dianggap" membawa
keberuntungan bagi pemiliknya :
1. Tokek
Bagaimana caranya,
ternyata mereka berupaya untuk menanyakan keberuntungannya saat si tokek
yang sedang berbunyi. Misalnya kekayaan, naik jabatan, putus cinta,
bahkan menikah dan perceraian. Ada kalanya hal ini hanya dianggap mitos
namun sebagian lainnya justru mengharapkan keberuntungan dari sang
tokek, berbagai upaya dicoba dalam pencapaian suatu keberhasilan. Karena
katanya, tokek merupakan simbol hewan keberuntungan.
Ada
ciri-ciri khusus pada tokek yang dipercayai memiliki keberuntungan.
Adalah tokek memiliki bunyi berjumlah ganjil, tokek dengan ekor
bercabang menghadap ke atas dan lain sebaganya. Tapi bukan tokek racun
seperti lagu balasan keong racun.
Menurut kepercayaan suatu
sekte, tokek merupakan hewan keturunan atau naga. Oleh sebab itu maka
tokek dianggap sebagai hewan sakral, tokek dengan bobot lebih dari 3 ons
dipercaya telah memiliki "penunggu", sehingga tokek ini akan tampak
lebih besar dari berat sebenarnya. Maka tokek tersebut tampak besar
namun memiliki bobot ringan, karena penunggunya pergi ketika tokek
sedang ditimbang.
Tokek juga dianggap sebagai hewan tolak bala,
yakni memiliki kekuatan gaib dan rumah yang dihuni oleh tokek tersebut
akan dapat menolak bala, semakin besar ukurannya maka semakin besar pula
kekuatan gaib yang dimiliki. Sehingga tidak jarang, bagi orang-orang
yang mempercayai hal tersebut berani membayar mahal, sampai ke berbagai
penjuru akan dicari dan dibayar sesuai dengan berat dan ukurannya.
Hewan ini sendiri kebanyakan aktif di saat senja dan malam hari, meski
suara panggilannya kadang-kadang terdengar di siang hari. Tokek tinggal
di lubang pepohonan di hutan atau di rekahan batuan atau gua, namun
sebagian jenisnya juga beradaptasi dengan lingkungan manusia dan
bersifat komensal. Tokek memburu aneka serangga dan invertebrata lain
sebagai makanannya, walaupun juga tidak segan memangsa vertebrata lain
yang lebih kecil ukurannya. Tokek betina biasanya mengeluarkan sepasang
telur yang disimpan berlekatan di sudut lubang atau dinding. Tempat
menyimpan telur ini biasa digunakan berulang kali oleh tokek yang sama.
2. Ikan Arwana
Alasan Ikan Arwana yang dalam bahasa latin bernama Sceleropage Formosus
atau bahasa gaulnya Dragon Fish, bahasa kampungnya ikan payang, siluk,
silok, kelasa, khayangan atau juga kalikasi ini dipelihara bukan hanya
karena warna sisiknya yang cantik, subuhnya yang kekar dan warnanya.
Tetapi konon, ikan yang berasal dari pedalaman Kalimantan ini punya
kemampuan menolak bala dan di percayai sebagai ikan pembawa
keberuntungan.
Bahkan bagi sebagian orang berduit, memelihara
Arwana sudah menjadi gaya hidup, simbol keberhasilan, keperkasaan, dan
kejayaan pemiliknya. Perpaduan berbagai hal itulah yang menjaga harga
Arwana tetap tinggi. Ikan Arwana termasuk ikan yang tak mudah dirawat.
Arwana tak bisa hidup di air yang kotor. Ia juga membutuhkan akuarium
yang besar. Maklumlah, ukuran Arwana bisa menyamai lengan orang dewasa.
Namun berbagai kesulitan pemeliharaan segera terbayar saat memandang
ikan naga ini menari di akuarium.
Ikan Arwana sendiri merupakan
ikan yang tergolong satwa langka Indonesia dengan habitat asli dari
Kalimantan dan juga Papua. Ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang khas,
berkesan gagah dan sedikit angkuh, dilengkapi dengan sungut pada
mulutnya dan sisik yang besar dengan susunannya yang harmonis, membuat
keindahan dari ikan ini sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang
sehingga jika diletakkan dalam akuarium akan membuatnya benar benar
terlihat sebagai ikan yang anggun.
Ada beberapa jenis ikan arwana, seperti arwana Silver, Gold, Super Red dan sebagainya.
Namun yang mempunyai harga jual tertinggi ataupun paling diminati oleh
penggemar ikan naga ini adalah jenis Super Red. Jenis ini dipercaya
membawa keberuntungan (hokie) bagi pemiliknya dan pembawa kekayaan
sekaligus dapat menaikkan status sosial sang pemilik terutama jika
memiliki Arwana dengan spesifikasi khusus yang harganya bisa mencapai
ratusan juta rupiah.
Pada awalnya ikan ini dikenal sangat sulit
untuk berkembang biak di luar habitat aslinya, namun pada
perkembangannya ikan ini dapat berkembang biak pada tambak ataupun
kolam-kolam buatan dengan air yang telah diatur keasaman ataupun
suhunya. Hal ini memungkinkan penangkaran dapat dilakukan jauh dari
habitat asli ikan ini.
3. Ikan Koi
Siapa yang tidak tergoda
dengan keindahan Ikan Koi. Ikan koi memang indah. Sisiknya yang berwarna
- warni dan bentuk tubuhnya yang menggemaskan, membuat ikan ini banyak
dicari orang. Meskipun ikan koi ini bibitnya awalnya berasal dari
daratan Tiongkok lalu menyebar ke Jepang, namun kini banyak
dibudidayakan di dalam negeri.
Ikan jenis koi semakin digemari.
Selain bentuk dan warna, ikan ini diyakini bisa membawa keberuntungan.
Satu pembudidaya koi bisa beromzet Rp 40 juta per bulan. Asal kataKoi
(bahasa Tionghoa dan bahasa Jepang, Romaji, koi) adalah jenis ikan
karper Cyprinus carpio yang dipelihara untuk menghias rumah, berasal
dari Tiongkok dan banyak tersebar di Jepang. Mereka berkerabat dekat
dengan ikan mas, dan karena itu banyak orang menyebutnya ikan mas koi
yang sebenarnya adalah misnomer.
Di samping itu, ternyata masih
ada lagi kepercayaan lain tentang ikan ini, yakni seseorang yang
memelihara koi akan mendapat keberuntungan (percaya apa tidak ya
terserah anda ... !! Karena saya tidak bisa menjamin untuk itu, hehee).
Ikan Hias jenis ini biasanya berharga cukup mahal dengan Nama Ikan Koi
atau Jinmengyo.
Dari negara asalnya Jepang, Koi memiliki 174
jenis namun yang dikenal hanya beberapa saja.Koi merupakan ikan kolam,
keindahannya hanya akan terlihat bila berada di kolam dan dilihat dari
atas. Koi bukan ikan akuarium, jika dimasukan ke dalam akuarium tak akan
menunjukkan keindahan dan keasyikan ketika memandanginya.
10 KEUNIKAN KOI
- Bisa menjadi teman seumur hidup. ”Takdir “hidup koi sangat panjang. Di Jepang ada yang sampai berumur 200 tahun.
- Warna-warninya beragam. Koi mempunyai corak warna yang sangat beragam dan setiap pola warna koi sangat berbeda,.
- Koi tidak terlalu mahal. Pada umumnya. orang beranggapan bahwa koi
sebagai ikan hias yang harganya mahal. Tapi jika kita mau memeliharanya
mulai dari kecil ian ini tidak terlalu mahal.
- Koi mudah
menyesuaikan diri. Koi juga dikenal sebagai ikan yang gampang
menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Ikan ini bisa menempati
hampir semua tempat.
- Koi mudah menerima makanan. Salah satu sebab
mengapa koi mudah dipelihara adalah karena koi mudah menerima makanan
apa saja. Tidak seperti halnya pada budidaya kodok. Kodok sulit
dibudidayakan karena perilaku makanannya sangat khusus.
- Tidak
pemilih terhadap perawatnya. Pada umumnya sebuah hobi hanya milik
perorangan. Kalau seorang ayah mempunyai kegemaran memelihara burung,
mungkin anggota keluarga yang lain tidak bisa ikut menikmati karena
memang tidak tahu apa yang menarik dari burung tersebut. Tapi kalo
memelihara koi, banyak orang yang bisa menikmati
- Koi lemah lembut
dan jinak. Tidak ada pemimpin dalam kelompok koi, dan tidak ada seekor
pejantan kasar yang mengganggu koi betina. Sebagai penghuni lama, koi
tidak akan me-nyiksa koi pendatang baru. Koi sangat lemah lembut.
-
Koi Ikan Samurai. Koi terkenal sebagai ikan pemberani dan tidak takut
terhadap apa pun sampai mereka dibantai. Oleh karenanya, koi di Jepang
disebut sebagai ikan samurai.
- Raja Ikan Hias Air Tawar. Koi
merupakan ikan hias air tawar terbesar dan merupakan ikan bergengsi.
Kepalanya besar dengan dihiasi sepasang kumis. Kumis inilah yang
membedakannya dengan ikan mas koki, Carassius auratus.
- Koi
Merupakan Karya Seni Jepang. Koi mempunyai sejarah panjang sebagai ikan
peliharaan. Ikan ini diimpor ke Jepang dari tempat asalnya di Asia
Tengah lewat Cina dan Korea.
4. Ikan Louhan
Ikan Louhan
(Flowerhorn) bagi sebagian orang merupakan ikan pembawa Hoki. Bagi siapa
saja yang memelihara dan memilikinya diyakini akan mendatangkan
keberuntugan. Anggapan sebagai Ikan Hoki merupakan keyakinan yang tumbuh
dan berkembang di kalangan masyarakat tertentu. Namun demikian secara
hitung-hitungan bisnispun sebenarnya ikan Louhan adalah suatu komoditas
bisnis yang teramat sangat mejanjikan. Maka dari itu perlu diketahui
bagaimana membudidayakan ikan louhan secara baik dan benar.
Ikan
Louhan yang dicirikan dengan benjolan di kepala, sering diistilahkan
jenong atau nonong, warna warni di tubuhnya serta adanya huruf cina atau
huruf arab di di bagian tubuhnya. Disebut juga flower horn karena warna
tubuhnya yang warna-warni bagai bunga, dan benjolan di kepala bagai
sebuah tanduk.
Asal Mula Louhan
Progam pengembangbiakan telah
dimulai sejak tahun 1993. Orang Malaysia terutama banyak yang mengagumi
ikan dengan kepala menonjol, yang dikenal sebagai Karoi atau “kapal
perang”, ditemukan di bagian barat negara mereka. Dahi sedikit menonjol
dan ekor panjang ikan ini berharga untuk para peminat masyarakat Taiwan
sebagai tanda pembawa keberuntungan dalam geomansi. Pada tahun 1994,
iblis merah Cichlid (genus Amphilophus) yang diimpor dari Amerika Tengah
ke Malaysia dan hasil hibrida parrot cichlid yang diimpor dari Taiwan
ke Malaysia dan dibesarkan ikan ini secara bersamaan, menandai kelahiran
ikan lou han tersebut.
5. Kucing
Maneki
neko adalah figur kucing "selamat datang" yang dipercaya membawa
keberuntungan & kesejahteraan. Maneki neko berasal dari Jepang,
merupakan patung kucing yang dipercaya membawa keberuntungan bagi
pemiliknya.
Patung ini menggambarkan kucing lokal dari jepang
(Japanese Bobtail) dengan salah satu kaki depan terangkat, seolah olah
melambai-lambai. Maneki neko biasanya dipajang di Toko, Restoran dan
tempat usaha lain.
Figur kucing ini telah diproduksi menjadi
berbagai alat & bentuk seperti gantungan kunci, celengan, pengharum
ruangan, dll. Berbagai bahan juga dipergunakan. Dari yang paling purah
seperti plastik, kayu dan kertas hingga yang mahal seperti jade atau
giok. Berbagai bentuk, warna dan ornamen tambahan dipercaya mempunyai
fungsi tertentu.
Yang dimaksud kucing di sini mungkin lebih
dikhususkan pada sebuah benda/patung berbentuk kucing yang di Jepang
disebut "Maneki Neko". Wujud barang ini rasanya sudah tak asing lagi di
toko, restoran, wartel dan sebagainya. Sosok seekor kucing yang duduk
tegak dengan satu kaki depannya terangkat bak mengajak orang mendekat.
Hampir semua Maneki Neko mengenakan kalung berwarna merah dengan bel
kecil menggantung di bagian depannya. Sebenarnya aksesoris ini cukup
umum dikenakan pada kucing-kucing peliharaan keluarga bangsawan di zaman
Edo. Selain itu, kalung merah dengan bel kecil ini juga sering
menghiasi Jizo, patung-patung batu yang umumnya ditempatkan di sekitar
kuil dan pemakaman, dan merupakan pelindung anak-anak sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar